FATWA LAJNAH DAIMAH BAGI YANG GEMAR MENCELA PARA PENYERU SUNNAH
نصيحة للمشتغلين بأعراض الدعاة وجمع عيوبهم ونشرها على الملأ واعتبار ذلك من العبادات التي يتقرب بها إلى الله
Nasihat untuk orang yang selalu sibuk untuk merusak kehormatan para da’i, mencari-cari dan mengumpulkan aib-aib para da’i dan menyebarkannya di kalangan manusia, dan mereka menganggap bahwa hal itu sebagai bentuk ibadah yang bisa mendekatkan (taqorub) kepada Allah ta’ala.
الحمد لله رب العالمين والعاقبة للمتقين والصلاة والسلام على رسول الله محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.. وبعد:
Segala puji hanya milik Allah ta’ala Rabb semesta alam dan kesudahan yang baik (surga) hanyalah untuk orang-orang yang bertakwa, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad, beserta keluarga, dan semua sahabat dan pengikutnya. Wa ba’du:
فإن الدعوة إلى الله من أشرف الأعمال والدعاة من أحسن الناس قولا كما قال تعالى :
Sesungguhnya berda’wah di jalan Allah (menyebarkan syariat Allah) merupakan sebaik-baik dan semulia-mulianya pekerjaan. Pada da’i adalah orang-orang yang paling baik perkataannya, sebagaimana firman Allah ta’ala :
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ.
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (QS. AL FUSHSHILAT 33).
وهم ورثة النبي -صلى الله عليه وسلم- في أخذ العلم ونشره فإن العلماء ورثة الأنبياء، وقد كان من أخلاق النبي -صلى الله عليه وسلم- محبة المسلمين والرفق بهم وتعليمهم والإحسان إليهم.
Mereka (para da’i) mewarisi Nabi Muhammad shalallahualaihiwassalam dalam pengambilan ilmu dan menyebarkannya karena para ulama adalah pewaris para Nabi alaihimusalam. Dan diantara akhlak Nabi Muhammad shalallahualaihiwassalam adalah mencintai kaum Muslimin, bersikap lemah lembut kepada mereka, mengajari mereka (ilmu agama), dan berbuat ihsan kepada mereka.
وقد ساءنا ما نسمع من بعض الدعاة المنتسبين لأهل السنة والجماعة من الشدة والقسوة على إخوانهم واشتغالهم بأعراض إخوانهم الدعاة وجمع عيوبهم ونشرها على الملأ، واعتبار ذلك من العبادات التي يتقرب بها إلى الله.
Dan sungguh sangat menyedihkan kami, apa-apa yang kami dengar dari sebagian da’i yang menisbatkan drinya sebagai (da’i) ahlussunnah wal jama’ah bersikap keras dan kasar kepada saudaranya (da’i sunnah lainnya), mereka sibuk untuk merusak kehormatan saudaranya sesama da’i, mengumpulan dan mencari aib-aib mereka kemudian menyebarkannya aib tersebut di kalangan manusia dan mereka menganggap bahwa hal itu sebagai bentuk ibadah yang bisa mendekatkan (taqorub) kepada Allah ta’ala.
ولما في ذلك من الاختلاف المذموم الذي يفرق المسلمين في مساجدهم واجتماعاتهم ويشغلهم عن الدعوة والإصلاح، وقد نهى الله تعالى عن ذلك في قوله
Dan hal ini melahirkan ikhtilaf “perpecahan” yang buruk dan tercela, merekalah yang memecahkan kaum Muslimin di masjid-masjid mereka dan dalam kehidupan berjamaah mereka, mereka sibuk dengan hal ini sehingga terlalaikan dari melaksanakan da’wah dan memperbaiki ummat, dan hal ini telah dilarang Allah ta’ala, sebagaimana firman Allah ta’ala:
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka (QS. AL AN’AAM 159).
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk (QS. ALI ‘IMRAN 103).
ولما بعث الرسول -صلى الله عليه وسلم- معاذا وأبا موسى إلى اليمن قال لهما صلى الله عليه وسلم:
Dan ketika Rasulullah shallahualaihiwassalam mengutus Muadz dan Abu Musa rhadiyallahuanhuma ke Yaman, beliau shallahualaihiwassalam berkata kepada mereka berdua :
يسرا ولا تعسرا، وبشرا ولا تنفرا، وتطاوعا ولا تختلفا . رواه البخاري ومسلم.
Permudahlah dan jangan mempersulit, berilah kabar gembira dan jangan membikin lari, bersatulah dan jangan berselisih (HR. Bukhari dan Muslim).
وقد علمنا أن بعض المسلمين حديثا في بلاد الغرب لما رأى هذا الاختلاف حصل له ريب وشك في صلاحية دين الإسلام لجمع كلمة المسلمين وتوحدهم فكان هذا الاختلاف فتنة فرقت المسلمين، وصدت عن اهتداء الناس لدين الإسلام وأشغلت طلبة العلم عن الدعوة وتبليغ ميراث النبي -صلى الله عليه وسلم-
Dan sungguh telah kita ketahui bahwa sebagian kaum Muslimin di negara barat (mungkin juga di Indonesia, -pen) ketika mereka mengetahui perkara ini (perselisihan) muncul keraguan dalam dirinya apakah islam (sunnah) bisa memperbaiki jamaah kaum muslimin dan persatuan kaum muslimin. Maka perselisihan ini adalah sebuah fitnah (bencana) yang memecah belah di antara kaum Muslimin, fitnah ini menghalagi manusia untuk mendapatkan petunjuk agama Islam (sunnah), dan para pencari ilmu sibuk (mengikuti fitnah ini) dan melalaikan da’wah dan menyebarkan warisan yang ditinggalkan Nabi صلى الله عليه وسلم
واللجنة الدائمة تدعو جميع الدعاة إلى الله، وأئمة المساجد إلى جمع كلمة المسلمين، وصفاء قلوبهم، وتوحيد صفوفهم، وتحذرهم من الإسهام في تفريق المسلمين، وزرع العداوات بينهم، وانشغال بعضهم ببعض ظلما وعدوانا، فإن من دعا إلى معصية صار عليه وزرها ووزر من عمل بها إلى يوم القيامة.
Dan kami Lajnah Daaimah mengajak semua da’i yang menyeru ke jalan Allah, mengajak para imam masjid, untuk bersatu (menyatukan) kaum muslimin, untuk membersihkan hati-hati mereka, merapatkan barisan kaum muslimin, dan memperingatkan untuk tidak berperan (ikut) memecah kaum muslimin, memperingatkan orang-orang yang menanam benih-benih kebencian dan permusuhan di antara kaum muslimin, memperingatkan orang-orang yang menyibukan dirinya dengan kedhaliman dan permusuhan, KARENA SESUNGGUHNYA BARANGSIAPA MENYERU KEPADA KEMAKSIATAN MAKA IA AKAN MENDAPATKAN DOSANYA DAN DOSA SEMUA ORANG YANG MELAKUKANNYA HINGGA HARI KIAMAT.
LAJNAH DAAIMAH
ANGGOTA :
Syeikh Ahmad bin Ali Al-Mubaraky
Syeikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
Syeikh Abdul Karim bin Abdullah Al-Khudhair
Syeikh Muhammad bin Hasan Alu-Syeikh
KETUA
Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu-Syeikh
Diterjemahkan oleh
Abu Fawwaz Dani Priyanto
Tasikmalaya, 07 Jumadil Awal 1439 H